Tuesday, November 30, 2010

Ningsih, Pembantuku Yang Haus Seks

Sebut saja namaku Paul. Aku bekerja di sebuah instansi pemerintahan di kota S, selain juga memiliki sebuah usaha wiraswasta. Sebetulnya aku sudah menikah, bahkan rasanya istriku tahu akan hobiku mencari daun-daun muda untuk “obat awet muda”. Dan memang pekerjaanku menunjang untuk itu, baik dari segi koneksi maupun dari segi finansial. Namun semenjak istriku tahu aku memiliki banyak sekali simpanan, suatu hari ia meninggalkanku tanpa pamit. Biarlah, malah aku bisa lebih bebas menyalurkan hasrat.

Karena pembantu yang lama keluar untuk kimpoi di desanya, aku terpaksa mencari penggantinya di agen. Bukan saja karena berbagai pekerjaan rumah terbengkalai, juga rasanya kehilangan “obat stress”. Salah seorang calon yang menarik perhatianku bernama Ningsih, baru berusia (hampir) 16 tahun, berwajah cukup manis, dengan lesung pipit. Matanya sedikit sayu dan bibirnya kecil seksi. Seandainya kulitnya tidak sawo matang (meskipun bersih dan mulus juga), dia sudah mirip-mirip artis sinetron. Meskipun mungil, bodinya padat, dan yang terpenting, dari sikapnya aku yakin pengalaman gadis itu tidak sepolos wajahnya. Tanpa banyak tanya, langsung dia kuterima.

Dan setelah beberapa hari, terbukti Ningsih memang cukup cekatan mengurus rumah. Namun beberapa kali pula aku memergokinya sedang sibuk di dapur dengan mengenakan kaos ketat dan rok yang sangat mini. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, aku mendekat dari belakang dan kucubit paha gadis itu. Ningsih terpekik kaget, namun setelah sadar majikannya yang berdiri di belakangnya, ia hanya merengut manja.

Sore ini sepulang kerja aku kembali dibuat melotot disuguhi pemandangan yang ‘menegangkan’ saat Ningsih yang hanya berdaster tipis menungging sedang mengepel lantai, pantatnya yang montok bergoyang kiri-kanan. Tampak garis celana dalamnya membayang di balik dasternya. Tidak tahan membiarkan pantat seseksi itu, kutepuk pantat Ningsih keras-keras.

“Ngepel atau nyanyi dangdut sih? Goyangnya kok merangsang sekali!”
Ningsih terkikik geli mendengar komentarku, dan kembali meneruskan pekerjaannya. Dengan sengaja pantatnya malah digoyang semakin keras.

Geli melihat tingkah Ningsih, kupegang pantat gadis itu kuat-kuat untuk menahan goyangannya. Saat Ningsih tertawa cekikikan, jempolku sengaja mengelus selangkangan gadis itu, menghentikan tawanya. Karena diam saja, perlahan kuelus paha Ningsih ke atas, menyingkapkan ujung dasternya.”Eh… Ndoro… jangan..!” cegah Ningsih lirih.
“Nggak pa-pa, nggak usah takut, Nduk..!”
“Jangan, Ndoro… malu… jangan sekarang..!”
Dengan tergesa Ningsih bangkit membereskan ember dan kain pel, lalu bergegas menuju ke dapur.

Malam harinya lewat intercom aku memanggil Ningsih untuk memijat punggungku yang pegal. Seharian penuh bersidang memang membutuhkan stamina yang prima. Agar tenagaku pulih untuk keperluan besok, tidak ada salahnya memberi pengalaman pada orang baru.

Gadis itu muncul masih dengan daster merah tipisnya sambil membawa minyak gosok. Ningsih duduk di atas ranjang di sebelah tubuhku.
Sementara jemari lentik Ningsih memijati punggung, kutanya, “Nduk, kamu sudah punya pacar belum..?”
“Disini belum Ndoro…” jawab gadis itu.
“Disini belum..? Berarti di luar sini sudah..?”
Sambil tertawa malu-malu gadis itu menjawab lagi, “Dulu di desa saya pernah, tapi sudah saya putus.”
“Lho, kenapa..?”
“Habis mau enaknya saja dia.”
“Mau enaknya saja gimana..?” kejarku.
“Eh… itu, ya… maunya ngajak gituan terus, tapi kalau diajak kimpoi nggak mau.”

Aku membalikkan badan agar dadaku juga turut dipijat.
“Gituan gimana? Memangnya kamu nggak suka..?”
Wajah Ningsih memerah, “Ya… itu… ngajak kelonan… tidur telanjang bareng…”
“Kamu mau aja..?”
“Ih, enggak! Kalau cuma disuruh ngemut burungnya saja sih nggak pa-pa. Mau sampai selesai juga boleh. Tapi yang lain Ningsih nggak mau..!”
Aku tertawa, “Lha apa nggak belepotan..?”
“Ah, enggak. Yang penting Ningsih juga puas tapi tetep perawan.”

Aku semakin terbahak, “Kalau kamu juga puas, terus kenapa diputus..?”
“Abis lama-lama Ningsih kesel! Ningsih kalau diajak macem-macem mau, tapi dia diajak kimpoi malah main mata sama cewek lain! Untung Ningsih cuma kasih emut aja, jadi sampai sekarang Ningsih masih perawan.”
“Main emut terus gitu apa kamu nggak pengin nyoba yang beneran..?” godaku.
Wajah Ningsih kembali memerah, “Eh… katanya sakit ya Ndoro..? Terus bisa hamil..?”

Kini Ningsih berlutut mengangkangi tubuhku sambil menggosokkan minyak ke perutku. Saat gadis itu sedikit membungkuk, dari balik dasternya yang longgar tampak belahan buah dadanya yang montok alami tanpa penopang apapun.
Sambil tanganku mengelus-elus kedua paha Ningsih yang terkangkang, aku menggoda, “Kalau sama Ndoro, Ningsih ngasih yang beneran atau cuma diemut..?”
Pipi Ningsih kini merah padam, “Mmm… memangnya Ndoro mau sama Ningsih? Ningsih kan cuma pembantu? Cuma pelayan?”
“Nah ini namanya juga melayani. Iya nggak?”
Ningsih hanya tersenyum malu.

“Aaah! Itu kan cuma jabatan. Yang penting kan orangnya..!”
“Ehm.., kalau hamil gimana..?”
“Jangan takut Nduk, kalau cuma sekali nggak bakalan hamil. Nanti Ndoro yang tanggung jawab..”
Meskipun sedikit ragu dan malu, Ningsih menuruti dan menanggalkan dasternya.

Sambil meletakkan pantatnya di atas pahaku, gadis itu dengan tersipu menyilangkan tangannya untuk menutupi kemontokan kedua payudaranya. Untuk beberapa saat aku memuaskan mata memandangi tubuh montok yang nyaris telanjang, sementara Ningsih dengan jengah membuang wajah. Dengan tidak sabaran kutarik pinggang Ningsih yang meliuk mulus agar ia berbaring di sisiku.

Seumur hidup mungkin baru sekali ini Ningsih merasakan berbaring di atas kasur seempuk ini. Langsung saja kusergap gadis itu, kuciumi bibirnya yang tersenyum malu, pipinya yang lesung pipit, menggerayangi sekujur tubuhnya dan meremas-remas kedua payudaranya yang kenyal menggiurkan. Puting susunya yang kemerahan terasa keras mengacung. Kedua payudara gadis itu tidak terlalu besar, namun montok pas segenggaman tangan. Dan kedua bukit itu berdiri tegak menantang, tidak menggantung. Gadis desa ini memang sedang ranum-ranumnya, siap untuk dipetik dan dinikmati.

“Mmmhh… Oh! Ahhh! Oh… Ndorooo… eh.. mmm… burungnya… mau Ningsih emut dulu nggak..?” tanya gadis itu diantara nafasnya yang terengah-engah.
“Lepas dulu celana dalam kamu Nduk, baru kamu boleh emut.”
Tersipu Ningsih bangkit, lalu memelorotkan celana dalamnya hingga kini gadis itu telanjang bulat. Perlahan Ningsih berlutut di sisiku, meraih kejantananku dan mendekatkan wajahnya ke selangkanganku. Sambil menyibakkan rambutnya, gadis itu sedikit terbelalak melihat besarnya kejantananku. Mungkin ia membayangkan bagaimana benda berotot sebesar itu dapat masuk di tubuhnya.

Aku segera merasakan sensasi yang luar biasa ketika Ningsih mulai mengulum kejantananku, memainkan lidahnya dan menghisap dengan mulut mungilnya sampai pipinya ‘kempot’. Gadis ini ternyata pintar membuat kejantananku cepat gagah.
“Ehm… srrrp… mmm… crup! Ahmm… mmm… mmmh..! Nggolo (ndoro)..! Hangang keyas-keyas(jangan keras-keras)..! Srrrp..!”
Gadis itu tergeliat dan memprotes ketika aku meraih payudaranya yang montok dan meremasinya. Namun aku tak perduli, bahkan tangan kananku kini mengelus belahan pantat Ningsih yang bulat penuh, terus turun sampai ke bibir kemaluannya yang masih jarang-jarang rambutnya. Maklum, masih perawan.

Gadis itu tergelinjang tanpa berani bersuara ketika jemariku menyibakkan bibir kemaluannya dan menelusup dalam kemaluannya yang masih perawan. Merasa kejantananku sudah cukup gagah, kusuruh Ningsih mengambil pisau cukur di atas meja, lalu kembali ke atas ranjang. Tersipu-sipu gadis perawan itu mengambil bantal berusaha untuk menutupi ketelanjangannya.

Malu-malu gadis itu menuruti perintah majikannya berbaring telentang menekuk lutut dan merenggangkan pahanya, mempertontonkan rambut kemaluannya yang hanya sedikit. Tanpa menggunakan foam, langsung kucukur habis rambut di selangkangan gadis itu, membuat Ningsih tergelinjang karena perih tanpa berani menolak. Kini bibir kemaluan Ningsih mulus kemerah-merahan seperti kemaluan seorang gadis yang belum cukup umur, namun dengan payudara yang kencang.

Dengan sigap aku menindih tubuh montok menggiurkan yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun itu. Tersipu-sipu Ningsih membuang wajah dan menutupi payudaranya dengan telapak tangan. Namun segera kutarik kedua tangan Ningsih ke atas kepalanya, lalu menyibakkan paha gadis itu yang sudah mengangkang. Pasrah Ningsih memejamkan mata menantikan saatnya mempersembahkan keperawanannya.

Gadis itu menahan nafas dan menggigit bibir saat jemariku mempermainkan bibir kemaluannya yang basah terangsang. Perlahan kedua paha mulus Ningsih terkangkang semakin lebar. Aku menyapukan ujung kejantananku pada bibir kemaluan gadis itu, membuat nafasnya semakin memburu. Perlahan tapi pasti, kejantananku menerobos masuk ke dalam kehangatan tubuh perawan Ningsih. Ketika selaput dara gadis manis itu sedikit menghalangi, dengan perkasa kudorong terus, sampai ujung kejantananku menyodok dasar liang kemaluan Ningsih. Ternyata kemaluan gadis ini kecil dan sangat dangkal. Kejantananku hanya dapat masuk seluruhnya dalam kehangatan keperawanannya bila didorong cukup kuat sampai menekan dasar kemaluannya. Itu pun segera terdesak keluar lagi.

Ningsih terpekik sambil tergeliat merasakan pedih menyengat di selangkangannya saat kurenggutkan keperawanan yang selama ini telah dijaganya baik-baik. Tapi gadis itu hanya berani meremas-remas bantal di kepalanya sambil menggigit bibir menahan sakit. Air mata gadis itu tak terasa menitik dari sudut mata, mengaburkan pandangannya. Ningsih merintih kesakitan ketika aku mulai bergerak menikmati kehangatan kemaluannya yang serasa ‘megap-megap’ dijejali benda sebesar itu. Namun rasa sakit dan pedih di selangkangannya perlahan tertutup oleh sensasi geli-geli nikmat yang luar biasa.

Tiap kali kejantananku menekan dasar kemaluannya, gadis itu tergelinjang oleh ngilu bercampur nikmat yang belum pernah dirasakannya. Kejantananku bagai diremas-remas dalam liang kemaluan Ningsih yang begitu ‘peret’ dan legit. Dengan perkasa kudorong kejantananku sampai masuk seluruhnya dalam selangkangan gadis itu, membuat Ningsih tergelinjang-gelinjang sambil merintih nikmat tiap kali dasar kemaluannya disodok.

“Ahh… Ndoro..! Aa… ah..! Aaa… ahk..! Oooh..! Ndorooo… Ningsih pengen… pih… pipiiis..! Aaa… aahh..!”
Sensasi nikmat luar biasa membuat Ningsih dengan cepat terorgasme.
“Tahan Nduk! Kamu nggak boleh pipis dulu..! Tunggu Ndoro pipisin kamu, baru kamu boleh pipis..!”
Dengan patuh Ningsih mengencangkan otot selangkangannya sekuat tenaga berusaha menahan pipis, kepalanya menggeleng-geleng dengan mata terpejam, membuat rambutnya berantakan, namun beberapa saat kemudian…
“Nggak tahan Ndorooo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa… aaahk..!” Tanpa dapat ditahan-tahan, Ningsih tergelinjang-gelinjang di bawah tindihanku sambil memekik dengan nafas tersengal-sengal.
Payudaranya yang bulat dan kenyal berguncang menekan dadaku saat gadis itu memeluk erat tubuh majikannya, dan kemaluannya yang begitu rapat bergerak mencucup-cucup.

Berpura-pura marah, aku menghentikan genjotannya dan menarik kejantananku keluar dari tubuh Ningsih.
“Dibilang jangan pipis dulu kok bandel..! Awas kalau berani pipis lagi..!”
Tampak kejantananku bersimbah cairan bening bercampur kemerahan, tanda gadis itu betul-betul masih perawan. Gadis itu mengira majikannya sudah selesai, memejamkan mata sambil tersenyum puas dan mengatur nafasnya yang ’senen-kamis’. Di pangkal paha gadis itu tampak juga darah perawan menitik dari bibir kemaluannya yang perlahan menutup.

Aku menarik pinggang Ningsih ke atas, lalu mendorong sebuah bantal empuk ke bawah pantat Ningsih, membuat tubuh telanjang gadis itu agak melengkung karena pantatnya diganjal bantal. Tanpa basa-basi kembali kutindih tubuh montok Ningsih, dan kembali kutancapkan kejantananku dalam liang kemaluan gadis itu. Dengan posisi pantat terganjal, klentit Ningsih yang peka menjadi sedikit mendongak. Sehingga ketika aku kembali melanjutkan tusukanku, gadis itu tergelinjang dan terpekik merasakan sensasi yang bahkan lebih nikmat lagi dari yang barusan.

“Mau terus apa brenti, Nduk..?” godaku.
“Aii… iih..! He.. eh..! Terus Ndorooo..! Enak..! Enak..! Aahh… Aiii… iik..!”
Tubuh Ningsih yang montok menggiurkan tergelinjang-gelinjang dengan nikmat dengan nafas tersengal-sengal diantara pekikan-pekikan manjanya.
“Ooo… ohh..! Ndoroo.., Ningsih pengen pipis.. lagiii… iih..!”
“Yang ini ditahan dulu..! Tahan Nduk..!”
“Aa.. aak..! Ampuuu… unnhh..! Ningsih nggak kuat… Ndorooo..!”
Seiring pekikan manjanya, tubuh gadis itu tergeliat-geliat di atas ranjang empuk.

Pekikan manja Ningsih semakin keras setiap kali tubuh telanjangnya tergerinjal saat kusodok dasar liang kegadisannya, membuat kedua pahanya tersentak mengangkang semakin lebar, semakin mempermudah aku menikmati tubuh perawannya. Dengan gemas sekuat tenaga kuremas-remas kedua payudara Ningsih hingga tampak berbekas kemerah-merahan. Begitu kuatnya remasanku hingga cairan putih susu menitik keluar dari putingnya yang kecoklatan.
“Ahhhk..! Aaa.. aah! Aduu.. uhh! Sakit Ndorooo..! Ningsih mau pipiiiiss..!”

Dengan maksud menggoda gadis itu, aku menghentikan sodokannya dan mencabut kejantanannya justru disaat Ningsih mulai orgasme.
“Mau pipis Nduk..?” tanyaku pura-pura kesal.
“Oohh… Ndorooo… terusin dong..! Cuma ‘dikit, nggak pa-pa kok..!” rengek gadis itu manja.
“Kamu itu nggak boleh pipis sebelum Ndoro pipisin kamu, tahu..?” aku terus berpura-pura marah.
Tampak bibir kemaluan Ningsih yang gundul kini kemerah-merahan dan bergerak berdenyut.
“Enggak! Enggak kok! Ningsih enggak berani Ndoro..!”

Ningsih memeluk dan berusaha menarik tubuhku agar kembali menindih tubuhnya. Rasanya sebentarlagi gadis itu mau pipis untuk ketiga kalinya.
“Kalau sampai pipis lagi, Ndoro bakal marah, lho Nduk..?” kuremas kedua buah dada montok Ningsih.
“Engh… Enggak. Nggak berani.” Wajah gadis itu berkerut menahan pipis.
“Awas kalau berani..!” kukeraskan cengkeraman tangannya hingga payudara gadis itu seperti balon melotot dan cairan putih susu kembali menetes dari putingnya.

“Ahk! Aah..! Nggak berani, Ndoro..!”
Ningsih menggigit bibir menahan sakitnya remasan-remasanku yang bukannya dilepas malah semakin kuat dan cepat. Namun gadis itu segera merasakan ganjarannya saat kejantananku kembali menghajar kemaluannya. Tak ayal lagi, Ningsih kembali tergiur tanpa ampun begitu dasar liang kemaluannya ditekan kuat.
“Ngh..! Ngh..! Nggghhh..! Ahk… Aaa… aahhh..! Ndorooo… ampuuu… uun..!”
Tubuh montok gadis itu tergerinjal seiring pekikan manjanya.

Begitu cepatnya Ningsih mencapai puncak membuat aku semakin gemas menggeluti tubuh perawannya. Tanpa ampun kucengkeram kedua bukit montok yang berdiri menantang di hadapanku dan meremasinya dengan kuat, meninggalkan bekas kemerahan di kulit payudara Ningsih. Sementara genjotan demi genjotan kejantananku menyodok kemaluan gadis itu yang hangat mencucup-cucup menggiurkan, bagai memohon semburan puncak.

Gadis itu sendiri sudah tak tahu lagi mana atas mana bawah, kenikmatan luar biasa tidak henti-hentinya memancar dari selangkangannya. Rasanya seperti ingin pipis tapi nikmat luar biasa membuat Ningsih tidak sadar memekik-mekik manja. Kedua pahanya yang sehari-hari biasanya disilangkan rapat-rapat, kini terkangkang lebar, sementara liang kemaluannya tanpa dapat ditahan-tahan berdenyut mencucup kejantananku yang begitu perkasa menggagahinya. Sekujur tubuh gadis itu basah bersimbah keringat.

“Hih! Rasain! Dibilang jangan pipis! Mau ngelawan ya..!” Gemas kucengkeram kedua buah dada Ningsih erat-erat sambil menghentakkan kejantananku sejauh mungkin dalam kemaluan dangkal gadis itu.
Ningsih tergelinjang-gelinjang tidak berdaya tiap kali dasar kemaluannya disodok. Pantat gadis itu yang terganjal bantal empuk berulangkali tersentak naik menahan nikmat.
“Oooh… Ndorooo..! Ahk..! Ampun..! Ampun Ndoroo..! Sudah..! Ampuuu.. unn..!” Ningsih merintih memohon ampun tidak sanggup lagi merasakan kegiuran yang tidak kunjung reda.

Begitu lama majikannya menggagahinya, seolah tidak akan pernah selesai. Tidak terasa air matanya kembali berlinang membasahi pipinya. Kedua tangan gadis itu menggapai-gapai tanpa daya, paha mulusnya tersentak terkangkang tiap kali kemaluannya dijejali kejantananku, nafasnya tersengal dan terputus-putus. Bagian dalam tubuhnya terasa ngilu disodok tanpa henti. Putus asa Ningsih merengek memohon ampun, majikannya bagai tak kenal lelah terus menggagahi kegadisannya. Bagi gadis itu seperti bertahun-tahun ia telah melayani majikannya dengan pasrah.

Menyadari kini Ningsih sedang terorgasme berkepanjangan, aku tarik paha Ningsih ke atas hingga menyentuh payudaranya dan merapatkannya. Akibatnya kemaluan gadis itu menjadi semakin sempit menjepit kejantananku yang terus menghentak keluar masuk. Ningsih berusaha kembali mengangkang, namun dengan perkasa semakin kurapatkan kedua paha mulusnya. Mata Ningsih yang bulat terbeliak dan berputar-putar, sedangkan bibirnya merah merekah membentuk huruf ‘O’ tanpa ada suara yang keluar. Sensasi antara pedih dan nikmat yang luar biasa di selangkangannya kini semakin menjadi-jadi.

Aku semakin bersemangat menggenjotkan kejantananku dalam hangatnya cengkeraman pangkal paha Ningsih, membuat gadis itu terpekik-pekik nikmat dengan tubuh terdorong menyentak ke atas tiap kali kemaluannya disodok keras.
“Hih! Rasain! Rasain! Nih! Nih! Nihh..!” aku semakin geram merasakan kemaluan Ningsih yang begitu sempit dan dangkal seperti mencucup-cucup kejantananku.
“Ahh..! Ampuuu…uun… ampun… Ndoro! Aduh… sakiit… ampuuu… un..!”

Begitu merasakan kenikmatan mulai memuncak, dengan gemas kuremas kedua payudara Ningsih yang kemerah-merahan berkilat bersimbah keringat dan cairan putih dari putingnya, menumpukan seluruh berat tubuhku pada tubuh gadis itu dengan kedua paha gadis itu terjepit di antara tubuh kami, membuat tubuh Ningsih melesak dalam empuknya ranjang.

Pekikan tertahan gadis itu, gelinjangan tubuhnya yang padat telanjang dan ‘peret’-nya kemaluannya yang masih perawan membuatku semakin hebat menggeluti gadis itu.
“Aduh! Aduu… uuhh… sakit Ndoro! Aaah… aaamm… aaammpuuun… ampuuu… uun Ndoro.. Ningsih… pipiiii… iiis! Aaammm… puuun..!”
Dan akhirnya kuhujamkan kejantananku sedalam-dalamnya memenuhi kemaluan Ningsih, membuat tubuh telanjang gadis itu terlonjak dalam tindihanku, namun tertahan oleh cengkeraman tanganku pada kedua buah dada Ningsih yang halus mulus.

Tanpa dapat kutahan, kusemburkan sperma dalam cucupan kemaluan Ningsih yang hangat menggiurkan sambil dengan sekuat tenaga meremas-remas kedua buah dada gadis itu, membuat Ningsih tergerinjal antara sakit dan nikmat.
“Ahk! Auh..! Aaa… aauuhh! Oh… ampuuu…uun Ndoro! Terus Ndoro..! Ampuuun! Amm… mmh..!Aaa… aaakh..!”

Dengan puas aku menjatuhkan tubuh di sisi tubuh Ningsih yang sintal, membuat gadis itu turut terguling ke samping, namun kemudian gadis itu memeluk tubuhku. Sambil terisak-isak bahagia, Ningsih memeluk tubuhku dan mengelus-elus punggungku.

Sambil mengatur nafas, aku berpikir untuk menaikkan gaji Ningsih beberapa kali lipat, agar gadis itu betah bekerja di sini, dan dapat melayaniku setiap saat. Dengan tubuh yang masih gemetar dan lemas, Ningsih perlahan turun dari ranjang dan mulai melompat-lompat di samping ranjang.
Keheranan aku bertanya, “Ngapain kamu, Nduk..?”
“Katanya… biar nggak hamil harus lompat.. lompat, Ndoro..” jawab gadis itu polos.
Aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya, melihat cairan kental meleleh dari pangkal paha gadis itu yang mulus tanpa sehelai rambut pun.

Sejak Bocah Tukul Sdh Biasa Nonton Blue Film....


Bicara soal film biru alias film porno, siapa yang tak pernah menontonnya. Komedian terkenal Tukul Arwana bahkan tak malu-malu mengaku ia pernah juga menontonnya. Edannya lagi, film khusus orang-orang dewasa itu ia tonton saat duduk di bangku SMP.

“Ya pernah dong. Dulu waktu SMP,” kata Tukul di sela-sela acara pemusnahan jutaan video bajakan di Polda Metro Jaya,

Untung saja, Tukul tak ketagihan dengan barang haram itu. “Itu dulu, waktu bandel-bandelnya. Sekarang sudah enggak pernah. Ngapain gitu, mendingan saya menjalankan dengan istri saya,” ujar Tukul berseloroh.

Nah, saat ditanya apakah film porno yang ditontonnya itu asli atau bajakan, dengan bangga pria berkumis khas itu menjawab enteng: “Asli dong.., asli…,” ucap Tukul meyakinkan.

Saat ditanya apakah Tukul punya saran dalam upaya memberantas aksi pembajakan yang masih marak terjadi di Tanah Air, host Bukan Empat Mata itu menjawab sekenanya: “Lebih baik bajakannya dimahalin, yang asli dimurahin. Pastinya yang laku ya yang asli,” jawab Tukul disambut ger-geran.

Ditanya mengenai kegiatan pemusnahan barang bukti jutaan VCD, DVD, dan MP3 bajakan oleh pihak aparat terkait, Tukul dengan nada serius mengatakan sangat mendukung langkah pihak kepolisian itu. “Saya sangat mendukung sekali. Memang kita perlu dukung bapak-bapak polisi. Sekarang angka pemerkosaan meningkat. Jadi saya harap jangan sering-sering nonton kaya gitu (film porno). Kalau ada seperti ini (pembajakan) segera laporkan ke polisi,” saran Tukul. Siap, Pak Tukul…!

Cowok Seksi Idaman Wanita


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSQoTuDDUWO_30AxO7PnSzk7h4rl1aRHrVH7bH2x8CUvA943ppsq755kLwNm4UjroZmrAEGPxXwVw2cWXz_SbSJ6R8m4LsBNDkrhNhfy4OXOyVQYeVeqA9KcKUGbFvHgE7GAfe60dhgyw/s320/cartoon-strong-body-builder-logo.gif

1. Bahu yang lebar
Pria berbahu lebar kelihatan maskulin di mata wanita, selain itu pria berbahu lebar lebih rapi dalam berpakaian. Wanita sering berangan2 merangkul pria dengan bahu yang lebar.

2. Lengan yg berotot
Wanita merasa bangga apabila mendapat pacar yg mempunyai lengan yg kuat, rasa cowoknya terasa saat si dia menggandeng tangan kita atau dia merasa lebih hangat saat tangan kita merangkul bahunya.

3. Kaki yang panjang
Dari jaman dulu hingga sekarang, pria yg berkaki panjang selalu dianggap sexy (Tidak termasuk Jerapah). Pria berkaki panjang selalu dianggap atletis.

4. Dada yg menonjol
Wanita selalu berangan angan bersandar pada dada pria yg menonjol, dada pria yg menonjol memberi sensasi bantal saat pacar anda kecapekan dan ingin tidur di dada anda. (Tips ini juga berlaku bagi wanita berdada nonjol)

5. Pantat yg montok dan kenceng
Sadarkah anda bahwa wanita jg bisa merasa gemes ingin meremes pantat pria yg nungging. Kalo anda punya target, sering2lah nungging di depannya. Mudah2an dia terangsang.

6. Pinggang yg kecil
Pinggang pria yang kecil memberikan kesan anda awet muda dan lincah. apalagi ditambah six pack. Tahukah anda wanita sering mengintip perut pria apabila baju pria terangkat keatas sewaktu mengambil barang ditempat yg tinggi. (sama dengan pria yg senang ngintip rok wanita lho)

7. Wajah yg bersih
Tak perlu putih2 amat, yg penting pria punya wajah yg bersih dan cerah. sehingga cewek tak bosan2nya memandang anda. Kalo terlanjur punya wajah jelek, jangan menambah kejelekan anda dengan wajah yg cemberut.

8. Suara yg ngebass (bukan ngerock)
Pernahkah anda mendengar suara Batman saat berbicara, suara Elvis Presley…, para wanita selalu penasaran dengan pria yg mempunyai suara spt itu.., kalo kenal lewat telp. wanita akan terburu2 ingin menemui anda. Selanjutnya terserah anda.

Kalo anda punya semua itu diatas, anda tak perlu baju bagus dan mahal lagi untuk mendukung penampilan anda, paling2 cuman 1 celana jeans dan telanjang dada cukup membuat para wanita histeris.

Nail Polish Designs

Water- and chip-resistant Top Performance® Color Paw™ Nail Polish comes in trend-setting colors for the ultimate in pet pedicures. The quick-drying formula provides coverage in one coat.

  • Fast-drying, one-coat coverage
  • Trend-setting colors for a fashionable look
  • Premium quality for lasting results

Our premium-quality formula gives beautiful results in just seconds. It adds the perfect finishing touch to pet nail care. It’s water-resistant and chip-resistant to provide long-lasting color. For best results, prep nails with our Nail Sanitizing Spray (see item TP736) and finish with Quick Dry Spray (see item TP737) to set the polish fast. It comes in a 1/2 oz (15 ml) bottle. Color Paw Nail Polish is available in the colors listed below.

Best Nail Polish
Nail Polish Designs
Nail Polish
Nail Polish Collection
Nail Polish Art

Monday, November 29, 2010

Cameron Diaz and Alex Rodriguez in Mexico

Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.


Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.

Cameron Diaz and Alex Rodriguez (aka A-Rod) spend the holiday weekend vacationing in Mexico. After taking a dip in the waters they share a hose to shower down.

Coats 2010 Collection

This desirable ladies Crombie coat left is understated luxury - its retailer heaven - big ticket daywear. The Crombie Autumn 2009 coat is second to none, this is the ultimate in understated luxury dressing for the most discerning of ladies.

The ladylike coat is also available in black, and both are made in a mix of a luxury blend of wool, angora and cashmere. At £525 this is an investment coat. These trend risk-averse coats in luxe fabrics are precisely pitched at target customers such as well-heeled 35+ customers.

One of the 2010 Winter coats trends are the easy-to-wear blanket coats. These blanket coats from Chloe and Matthew Williamson are in this relaxed mode. Chloe’s blanket coat hit the mark – desirable wearable women’s clothes.

Architectural touches that play with folding of fabric mean designers have focused on collars an area made for designer creativity. If you want to be in fashion , look for coats with wide flat collars, cowls and collars that trail into waterfall effects and extend to the hemline. Selected models by Max Mara, Chloe, Rue du Mail Coat.

The best investment coat is always one that suits your body shape. It will not be difficult to find a coat that is not only an investment buy, but also will have enough directional elements to take you into 2010.
Stylish Coats 2010
Coats 2010
Coats 2010 New Collection
Coats 2010 Fashion Show

Miller, Cowok Yang Di Cintai Arumi Ternyata Sudah Pernah Menikah


Artis negeri jiran Malaysa, Miller ternyata sudah pernah menikah. Hal ini diungkapkan oleh keluarga Arumi Bachsin saat mengutarakan alasan mereka tidak setuju anaknya punya hubungan istimewa dengan aktor asal Malaysia, Miller. Salah satunya karena Miller dikabarkan sudah pernah punya istri.

“Kita mendapatkan fakta bahwa Miller bukanlah bujangan. Jadi dia ini sudah menikah,” ujar pengacara keluarga Arumi, Hendarsam Marantoko ditemui di Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (26/11/2010) malam.

Sayangnya mereka tidak mau membeberkan secara detil tentang pernikahan yang pernah dijalani bintang film ‘Cintapucinno’ tersebut. Pengacara dan keluarga Arumi mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap hal tersebut.

Namun apakah hingga kini Miller masih punya istri mereka belum tahu persis. Ibunda Arumi pun mengaku shock mendengar kabar tersebut. Mereka berharap Arumi mau membuka matanya dan tidak tertipu dengan Miller.

“Ya mudah-mudahan Arumi tahu. Kalau Arumi tahu, jadi merasa ketipu bisa aja,” tandas ayah Arumi, Rudi.

Foto Hot Terbaru Dewi Persik Di Buru Di Internet !!!

depe-- Bukan Dewi Persik namanya tanpa kehebohan, kali ini foto semi bugil setengah telanjang Dewi Persik bererdar diinternet, tanpa sensor gan, alias foto asli juga bukan rekayasa. Foto ini menjadi incaran para netters dua hari ini.
Berita seruu foto topless Dewi Persik ini semalam sudah heboh, akan tetapi dimedia-media masih di sensor , padahal foto bugil itu tidak disensor pun sudah disensor rambut panjang Dewi Persik. Rasa penasaran atas foto Dewi Persik yang seruu bahkan membuat banyak blog secara spontan memposting foto dan tags tersebut. Menurut Dewi Persik ketika dikonfirm oleh media, Dewi Persik membenarkan bahwa foto itu adalah fotonya dan dibuat untuk seru-seruan saja, dan dibuat sudah lama, sampai sampai mantan istri Saiful Jamil ini tidak tahu kapan itu dibuat.

Penyanyi Pop Terkenal China Meninggal Saat Operasi Plastik

Penyanyi pop terkenal China tewas saat menjalani bedah plastik. Tewasnya penyanyi yang cantik ini, meninggalkan kesan buruk bagi jutaan wanita yang ingin operasi plastik.

Wang Bei, 24 tahun, merupakan mantan kontestan Super Girl (versi China American Idol). Penyanyi ini meninggal pada 15 November saat ‘bedah tulang muka’ di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, China Tengah.

Wang merasa perlu memperbaiki penampilannya melalui operasi kosmetik

Kecantikannya membuatnya sukses besar di Super Girl. Kematiannya memicu kekhawatiran bahaya operasi plastik, di negara dengan tiga juta orang melakukan operasi tiap tahunnya untuk memperbaiki penampilan mereka.

Sebuah “kecelakaan anestesi” terjadi selama prosedur operasi Wang di Zhong'ao Cosmetic Surgery Hospital. Rahang Wang mulai berdarah selama prosedur, menghalangi pipa yang berakibat membuatnya mati lemas.

Ibu Wang juga menjalani prosedur yang sama di klinik itu, ketika putrinya meninggal.

Tingginya permintaan operasi kosmetik membuat dokter tak terlatih juga melakukan operasi “yang terkenal berisiko dan tak bertanggung jawab”, kata profesor operasi plastik di Guangdong Medical College China selatan Zhang Huabin.

Pengguna Web juga menyatakan keprihatinan mereka dan mempertanyakan mengapa gadis cantik seperti Wang merasa perlu melakukan operasi plastik. “Saya harap tragedi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kendurnya pengawasan industri operasi plastik,” kata pengguna Web.

Wang membayar dengan harga yang menyakitkan demi kecantikan”, kata sebuah entri di portal internet populer sina.com. Seperti dikutip dari chinadaily, pengguna web lain bertanya mengapa Wang ingin operasi kosmetik ketika dia sudah “sangat cantik”

Sunday, November 28, 2010

Bollywood Queen Katreena Kaif's Graphic Photo Shoot

Actress Katreena kaif's New Photo







Katrina Sheila Ki Jawani Hot Wallpapers

Bollybreak, Hot Bollywood Pics



















SRK as Leonadro Di Caprio


Bollywood is excited that the patch-up between Shah Rukh Khan and Vishal Bhardwaj (after years!) has led to the possibility of a remake of Martin Scorsese's super hit The Departed.

That SRK and Bhardwaj will do a film is certain, and if it is the official remake of Scorsese's film, then the actor will most certainly do Di Caprio's role. Which is that of a cop! The last time Shah Rukh played a cop was 10 years ago in the average action drama One 2 Ka 4 co-starring Jackie Shroff.

Apparently, both SRK and Bhardwaj are keen on a joint production and in the meeting that they last had, they were eager to remake The Departed. The consent and rights have to be got from the international production house post which they can embark upon their ambitious film. For Matt Damon's role in the Hollywood film, the two will have to sit down and think about which other big Bollywood star to cast.

However, at the time both SRK and Bhardwaj are busy with current projects, and this remake will not take off before 2011. The Bollywood Badshah is working on Ra.One and Don 2, the former being his home production for which SRK will look into everything from marketing to promotions. He apparently has kept three months away from all other work for Ra.One. Actor SRK, meanwhile, is busy going through a gruelling schedule in freezing Berlin for Don 2. Thus, he has no time to sit with Bhardwaj and discuss their project.

Bhardwaj has dedicated all his time for Saat Khoon Maaf and his ambitious next film Dream Sequence which is still going through casting issues. Hence, the project with SRK is also not on his mind. They will only meet early next year to have a fresh discussion on The Departed remake. In case, it is too difficult for them to work out this project given the rights that have to be taken, they might discuss doing something else. But they will work together next year, that's a guarantee.

Who's the Supercop?


Interestingly, the two other Khans — Aamir and Salman — are also playing cops in movies slated for 2011. While Salman will again play the lovable Robin Hood-ish Chulbul Pandey in the sequel to Dabangg, Aamir is playing the cop after 12 years in Reema Kagti's film. He last played a police officer in the hit Sarfarosh.

Vidya Balan A Sex Symbol ?


Vidya Balan will represent Indian sensuality at its best in 'A Dirty Picture' where she will revive the sex-appeal of Silk Smitha.

Vidya Balan's performance prowess needs no corroboration. But when you learn that she will be playing a character loosely based on the South sex-symbol Silk Smitha (who featured in string of soft-porn films in the 80s and early 90s), it certainly generates a lot of curiosity. While a formulaic filmmaker would have thought of casting someone like today's sex-symbol Mallika Sherawat to portray the character of a yesteryear sex-symbol, director Milan Luthria chooses Vidya Balan for the role in his film A Dirty Picture . "I wanted the casting to arouse interest. At the same time I wanted a process of discovery to happen with the film and lend a new dimension to Vidya Balan", says Milan.

While Vidya Balan has largely restricted herself to the girl-next-door image, she displayed a hint of her sensual side in Ishqiya . Will she take it a step further in A Dirty Picture ? "Everything from sex, sleaze and exposure will essentially be a part of the character", assures Milan clarifying in the same breath, "But I am not an exploitative filmmaker. I want to capture the dramatic and moving side of the story. For that I wanted an ambassador who would not only add sex-appeal to the character but also bring a certain element of emotion and class".

So can we expect to see Vidya Balan at her sexiest best in A Dirty Picture ? "Definitely! Vidya will have a complete image makeover with this film. She will represent Indian sensuality at its best" claims Milan. And how does he plan to achieve that? Milan puts forth his point giving references, "Every actress from Waheeda Rehman, Hema Malini, Sridevi to Madhuri Dixit have, at some point of time in their career, exhibited a very sensual side of theirs. We will try to capture that sensual side of Vidya with this film". Concurrently he emphasizes that painting a dirty picture is no easy job and it's very important to get the right shade. "There will be a certain level of rawness to the sensuality but at the same time it has to be captured very tastefully. We need to strike a balance and ensure that it does not look cheap".

Reportedly Vidya had reservations about the role and also laid her conditions before signing on the dotted line. Milan doesn't deny. "Vidya had reservations regarding a lot of things and not just skin-show. When an actor plays an actor onscreen there is a tendency to get too absorbed in the character. Also Vidya wanted to understand the entire emotional graph of the character. The so-called reservations were more of questions that she had about her character and its portrayal which were answered. Having said that let me tell you that there will be no compromise on the portrayal of the character in any way."

So can we expect Vidya Balan to revive the sex-appeal of Silk Smitha? "Why just Silk Smitha", questions Milan. "My film is based on an entire generation of actresses who were bold enough and carved their own way in life. We have taken references of many such soft-porn stars of the era and added fiction to the narrative. So the story is a mix of several things relating to the character and time and is not just based on one person's life."

That lifts our expectations more. Seems like Vidya Balan is all set to revive an era and redefine the term sex-symbol with her oomph and sex-appeal!

Akki to romance Sonakshi!


Akshay Kumar is getting into the fourth gear of his promotions for Tees Maar Khan that is releasing worldwide on December 24.

Simultaneously his banner Hari Om Productions, that has given us entertainers like Singh is Kinng, De Dana Dan, Khatta Meetha, Waqt — A Race against Time, and Farah Khan's Three is Company have signed Bollywood's youngest girl Sonakshi Sinha for Shirish Kunder's Joker.

Shirish says, "Joker will be India's first 3-D magnum opus. And the reason why I've signed Sonakshi is because she is ideally suited for the role. Also, Akshay has acted with almost every heroine on the scene. Sonakshi and he are a fresh pair; the casting is already creating ripples.'' Says the Khiladi himself, "Joker is not a super-hero film. It is not about me wearing some clown's clothes or being part of a circus. Why it is called Joker is something you'll have to wait to know. However, I can tell you, it is going to be one of the most technically advanced movies made in India. Children and adults are going to love it. The story moves from a village to NASA and well after that there's some suspense involved.''

Even as he gears up to romance the Dabangg hottie, Akshay says that 2011 will be as action packed as any other year in his career. Says he, "I have Patiala House, Thank You, Joker, my international film — Rob Lowe's Break-Away (in which I have just done a music video), and we may try and bring Joker for Christmas in 2011. But then, tell me one year in which I don't have four films coming.'' Shirish and Farah Khan are also working on the Tees Maar Khan sequel. "That is for 2012,'' Akki says. "Right now the three of us are putting all our energies into Joker."

Naturally Sonakshi is also excited about her second big break. "I got to work with one superstar in Dabangg and now I'm getting an opportunity to work with the second one,'' she says. "Very few people get a break such as this. The fact that Joker will be in 3-D is taking my excitement to a whole new level." Adds Farah, "We have had a happy collaboration on TMK.

We have made a good entertaining film in the budget we were allotted. The synergy has been really good. So Akki, Shirish and I decided to make one more film." Farah says the script of Joker lends itself to a 3-D format quite nicely. "Joker is not a love story,'' she says. "It's more of a human drama and a very visual film.''